INSTALASI KABEL JARINGAN (UTP)
1. Tujuan
a. Mahasiswa memahami koneksi dalam kabel UTP
b. Mahasiswa dapat membuat kabel UTP straight dan crossover.
2. Dasar Teori
2 Komputer dapat dihubungkan satu dengan lainnya membentuk suatu jaringan. Kabel adalah media transmisi yang biasa digunakan dan jenis yang sering digunakan adalah kabel twisted pair dan coaxial.
Twisted Pair (Shielded and Unshielded)
Kabel twisted pair adalah kabel tembaga yang dililitkan secara berpasangan dengan tujuan untuk menutupi kelemahan kabel terhadap noise electrics yang berasal dari dalam kabel (pair to pair coupling atau crosstalk) dan dari luar kabel (interferensi electromagnetic dan interferensi radio). Jadi semakin banyak lilitan kabel setiap inci maka semakin kuat daya tahan kabel terhadap interferensi elektromagnetik dan crosstalk.
Kabel twisted pair terdiri dari dua jenis, yaitu terbungkus / shielded (shielded twistwed pair/STP) dan tak terbungkus / unishielded (unshielded twisted pair / UTP). Karekteristik yang dimiliki kabel ini adalah :
- Sepasang kabel yang di_twist, yang jumlah pasangannya bisa dua,empat,atau lebih
- Kecepatan transfer data yang dapat di layani sampai 100 Mbps.
- Konektor yang bisa digunakan RJ-11 atau RJ-45.
Untuk membuat kabel UTP membutuhkan crimping tool yang digunakan untuk melebarkan kabel dan memasangnya ke conector. Jangan memotong kabel UTP lebih dari setengah inci. Jangan menggores kabel karena akan mengurangi kinerja kabel.
Coaxial
Kabel coaxial memiliki ukuran yang beragam. Diameter yang besar memiliki transmisi panjang dan menolak noise. Nama lain dari kabel ini adalah thicknet. Kabel ini sangat popular untuk LAN karena memiliki brandwith yang lebar sehingga dapat digunakan untuk komunikasi broadband (multiple chanel).
Kabel coaxial memilki karakteristik sebagai berikut:
- Kecepatan data dapat mencapai 10 Mbps.
- Sering digunakan untuk kabel TVARCnet,thickethernet dan tihin Ethernet.
- Thick coaxial /10Base5 /RG-8 sering digunakan untuk backbone untuk instalasi jaringan antar gedung. Kabel ini secara fisik berat dan tidak fleksibel,namun ia mampu mecapai jarak 500m bahkan lebih.
- Thin coaxial / 10Base2 / RG-58 / cheapernet sering digunakan untuk jaringan antar workstation. Kabel ini secara fifik lebih mudah ditangani dari pada RG-8 secara fleksibel lebih ringan.
Kabel ini sangat mudah untuk topologi bus dan topologi kabel ring. Kabel thin coaxial paling banyak digunakan dalam LAN, lebih mahal dari twisted pair dan lebih sukar.
Fiber Optik (Serat Optik)
Kabel serat optic adalah kabel jaringan computer yang dapat mentransmisikan cahaya (gelombang elektromagnetik). Cahaya ini memiliki sifat dualisme, yaitu cahaya bersifat gelombang (efek
Kabel ini memiliki daya jelajah 550 meter sampai ratusan kilometer. Keunggulan kabel ini adalah kebal terhadap interferensi elektromagnerik, sehingga mampu mentransmisikan data dengan kecepatan tinggi, tidak membawa sinyal listrik dan mengubah sinyal (bit) menjadi bentuk cahaya.
2
Kabel serat optic terbagi atas 2 bagian, yaitu single dan mode. Kabel single mampu menjelajah jarak sampai ratusan kilometer dan mampu mengirim satu sinyal dalam satu waktu. kabel multimode mampu menjelajah ± 500 meter, mengirim beberapa sinyal dalam waktu yang sama, dan mengirim data pada sudut bias (refraction) yang berbeda.
Kabel serat optic merupakan media LAN yang paling baik kualitasnya, tetapi harganya cukup mahal. Kecepatan transfer datanya sangat tinggi, yaitu 100 mbps dan bebas noise (error) kecuali jika medianya mengalami kerusakan.
UTP (unshielded Twisted pairs)
Jenis kabel UTP yang terbaik saat ini adalah jenis kategori 5 (CAT5),sehingga sering banyak digunakan, dari pada jenis katagori sebelumnya. UTP CAT5 akan tamapak seperti gambar1. yaitu terdiri dari 4 pasang kabel yang tiap-tiap kabel mempunyai warna yang berbeda (white/blue, blue, white/orange, orange, white/green, green, white/brown, brown).
Standart Internasional untuk urusan kabel UTP adalah seperti tampak pada table 1
Table 1. Standart Urutan Kabel UTP
Urutan Kabel | Warna |
1 | White/orange |
2 | |
3 | White/green |
4 | Blue |
5 | White/blue |
6 | Green |
7 | White/brown |
8 | Brown |
Gambar 2 (a). Meratakan dan menyusun kabel UTP
(b). memasukkan kabel UTP ke konektor RJ 45 dan mengkaitkan
4
3. Peralatan
1. Kabel UTP dengan panjang sesuai ketentuan.
2. LAN Tester
3. Crimping tool
4. Konektor RJ 45
4. Procedure Percobaan
1. Siapkan peralatan dan kabel UTP dengan panjang sesuai ketentuan
2. Tentukan jenis hubungan yang akan dibuat (straight atau crossover).
3. Urutkan kabel UTP sesuai jenis hubungan yang akan dibuat dan dirapikan.
4. Masukkan kabel UTP ke konektor RJ 45, pastikan urutannya benar dan rata sampai ke ujung, ulangi jika salah.
5. Setelah memasukkankabel UTP ke RJ 45 sesuai dengan ketentuan, kaitkan kabel UTP dengan konektor RJ 45 menggunakan crimping tool dengan menekan sekeras-kerasnya sampai terlihat tembaga pada RJ 45 menembus kekabel UTP.
6. Tes kabel LAN yang sudah dibuat menggunakan LAN tester, dan catat konektivitas tiap-tiap pin ke kabel data percobaan, sesuaikan dengan hubungan kabel yang anda buat (straight atau crossover).
Landasan Teori
Jaringan merupakan pada dasarnya adalah jaringan kabel, menghubungkan satu sisi dengan sisi lain, namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva terbuka. Seiring dengan perkmbangan teknologi, penghubung antar komputer mengalami perubahan serupa. Mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan gelombang radio hingga teknologi serat optik dan laser menjadi tumpuan perkembangan jaringan komputer. Serta bentuk dan fungsi dari jaringan tersebut menentukan pemilihan jenis kabel.demikian juga sebaliknya ketersediaan kabel dan harga menjadi pertimbangan utama untuk network.
5. Data percobaan
a) Percobaan pertama (gagal)
Crossover
Start | End | Konektivitas | ||
PIN | Warna | PIN | Warna | |
1 | White – Orange | 1 | White – Green | √ |
2 | | 2 | Green | √ |
3 | White – Green | 3 | White – Orange | √ |
4 | Blue | 4 | Blue | _ |
5 | White – Blue | 5 | White – Blue | √ |
6 | Green | 6 | | √ |
7 | White – Brown | 7 | White - Brown | _ |
8 | Brown | 8 | Brown | _ |
b) Percobaan Kedua ( Berhasil)
Straight
Start | End | Konektivitas | ||
PIN | Warna | PIN | Warna | |
1 | White – Orange | 1 | White - Orange | √ |
2 | | 2 | | √ |
3 | White – Green | 3 | White – Green | √ |
4 | Blue | 4 | Blue | √ |
5 | White – Blue | 5 | White – Blue | √ |
6 | Green | 6 | Green | √ |
7 | White - Brown | 7 | White – Brown | √ |
8 | Brown | 8 | Brown | √ |
6. Analisa
1. Identifikasi Masalah
Dalam praktikum pembuatan kabel UTP terdapat kendala – kendala dalam pembuatannya, seperti Kabel tidak conect, seperti yang terdapat pada table diatas. Terdapat beberapa kemungkinan penyebab tidak connect nya kabel UTP tersebut, diantaranya sebagai berikut:
· Kabel tidak tesusun secara berurutan sesuai ketentuan
· Tidak ratanya kabel UTP, biasanya ini terjadi pada saat pemotongan kabel. Sehingga kabel tidak sampai atau tidak terhubung dengan connector.
· Pemotongan kabel induk yang kurang panjang ,sehingga menghalangi masuknya kabel yang delapan.
· Pemotongan kabel yang terlalu dalam pada kabel delapan hingga mengakibatkan luka pada kabel tersebut,sehingga mengakibatkan tidak connectnya kabel tersebut..
· Penjepitan connector dengan menggunakan crimping tool kurang kuat, sehingga kabel tidak terpasang(menempel) dengan baik pada conector..
2. Pemecahan Masalah
· Untuk penyusunan dan pemotongan kabel yang benar dapat dilakukan dengan cara:
o Ketika pemotongan kabel induk, potonglah kabel denan sangat benar dan teliti, sehingga tidak mengkibatkan: kelukaan pada kabel(karena terlalu dalam), terlalu panjang &tidak terlalu pendek
o Urutkan kabel delapan sesuai ketentuan, kemudian dipegang kuat agar kabel tidak terpisah.
o Ketika pemotongan kabel delapan, pastikan kabel dalam posisi yang benar dan teliti kerataan kabel.
· Untuk penjepitan connector yang benar dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
o Sebelum menjepit connector pastikan kabel terpasang dengan benar pada connector, teliti kembali kertaan,jika ada kesalahan keluarkan kembali kabel dari conector.
o Setelah kabel terpasang dengan benar, jepit connector dengan kuat menggunakan crimping tool.
· Jepit kabel dengan krimping, kemudian uji pada LAN tester, apabila ada kabel yang tidak connect( tidak nyala ). Maka ulang kembali pembuatan kabel UTP.
· Gambar berikut menunjukkan kabel UTP yang benar
Selengkapnya »»